Sejenak yang melelapkan. Lalu, barisan kenangan
pahit menerbitkan kembali luka itu. Menciutkan hasrat
tunas untuk bersemi. Kelopak bunga masih jauh dari
mekar, bahkan dalam ketakutannya layu teranggas terik
matahari.
Cukup sampai di sini. Adalah kita tak ada lagi
Aku akan berdiri di jalanku. Mengendurkan diri sebagai
tiang dan jembatan tanpa sebab, untukmu.
Dan seterusnya, tanpa izinmu aku akan berlari dan
menari dalam gerimis pagi - sendiri. Permisi...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar